Monday 20 July 2015

Masih Rindu


Sudah banyak. Jutaan rasa rindu bisu tak tersampaikan dariku kepadamu. Bagaimana tidak, setiap doa yang kusampaikan pada Tuhan tak satupun mendapat balasan.

Aku ragu tuhan menyampaikan rinduku. Aku ragu Tuhan lupa. Berani sekali aku menyalahkan Tuhan, yang benar ialah aku lupa untuk mengenang wajahmu.

Rinduku seperti rindu yang tak sempat disampaikan daun kepada angin yang menjatuhkannya, seperti rindu yang tak sempat disampaikan rumput pada angin yang menerbangkannya. Rindu yang sempurna.

Tapi aku sempat goyah

Ketika kupikir lagi

Apa kamu juga merasakan yang sama. Masa bodoh, yang penting aku rindu. Yang penting aku kangen. Yang penting aku cinta.

Aku kembali tergelak dikala sedang rindu berat kepadamu. Kepada matahari aku tundukkan kepalaku malu, ditatap sinar terangnya aku masih tertawa tergelak sendiri dikala ku rindu.

Sudah lama, sudah banyak, sudah menumpuk rasa rindu yang benar - benar tak bisa kusampaikan. Aku mencoba menjadi telaga yang semula adalah gelas kecil demi menampung rasa rinduku. Rindu yang terlalu banyak.

Tengah malam ini aku kembali tergelak, kali ini lebih keras karena genderang rinduku semakin besar. Tak ada yang bisa kuharapkan dari rinduku ini, hanya bisa membuatku tergelak mengenangnya.

Namun, apapun yang kamu pikirkan.

Ketahuilah, ada yang lagi rindu sama kamu.

5 comments:

Komentar