Saturday, 8 November 2014

Curhatan Nulis ( 5 Perkara )

Sudah beberapa bulan ini gue nyoba buat blog dan ngisi blog. Ya iya dong, ngapain bangga punya blog tapi isinya angin semua (alias nggak ada isi), hampa. Blog kosong itu sama aja kayak rumah tempat uji nyali di adakan, itu 100% menakutkan, angker, beraura ghaib, dan banyak setan. Dan juga beberapa bulan blog gue menjadi tempat terangker buat uji nyali. Kali ini gue mau post tentang curhatan gue, kisah sedih dan senang gue pas nulis ini.

Check it out



Nulis, adalah kata yang simple, mudah tetapi sulit untuk dilakukan rutin. Nulis sebenarnya tidak membutuhkan talenta khusus seperti pemilihan kata, sajak atau penyusunan paragraf yang baik. Tetapi hanya membutuhkan latihan yang rutin. Ada yang bilang "Latihan membuatmu sempurna", itu benar. Benar sekali. 'Kita bisa karena biasa' begitu pula menulis. Menulis harus dijalani dengan tekun, tabah, sabar dan penuh perhitungan. Tak masalah jika ktia hanya meluangkan 10 atau 20 menit untuk menulis, atau latihan menulis. Menulis bisa dilakukan dimana saja. Dimana kita suka. Tapi kata kuncinya adalah rutin.

Permasalahan kedua adalah kekurangan waktu senggang. Waktu kita banyak terpakai untuk sekolah atau bekreja. Itu artinya juga ktia tidak boleh meninggalkan kewajiban bekerja atau belajar. Tidak mungkin bolos kerja untuk ngisi blog. Jadi herpandai - pandailah dalam mengatur waktu. Jangan habiskan waktu untuk bekerja saja atau sekolah saja tanpa istirahat dan bersantai seperti ngeblog.

Permasalahan ketiga adalah gangguan saat menulis.Gangguan saat menulis sangat berat untuk kita anggap sepele. Terkadang karena hal yang sedikit dapat membuyarkan kosentrasi. Ide - ide yang terlintas dipikiran tiba tiba buyar dan menguap begitu saja. Ini  tentu sangat disanyangkan. Karena ide adalah kekayaan pikiran. Gangguan yang dihadapi misalnya disuruh masak, disuruh beli ini beli itu, disuruh jemput adek, disuruh bukakin pagar dan macam macam.

Permasalahan keempat adalah seberapa siap kita untuk menulis. Apakah ide ide yang telah terkumpul tadi sudah bisa dituangkan? Selajutnya jika sudah terkumpul apakah kita bisa mengembangkannya kedalam tulisan? atau ktia meminta bantuan google untuk mencari pengembagan tulisan.

Permasalahan kelima adalah motivasi. Apakah sudah punya mptivasi untuk menulis? Seberapa besar motivasi untuk meulis? Kalau sudah, seberapa yakin kita bisa mempertahankan motivasi itu? Motivasi naik dan turun seperti gunung. Ada lembah ada tebing, ada titik tertinggi ada titik terendah. Biasa. Tidak perlu motivasi yang besar sebesar sungai, tetapi motivasi seperti setetes embun yang bertumpuk maka akan menjadi lautan motivasi. Motivasi bergerak berdasarkan keyakinan. Karena apabila keyakinan memuncak maka motivasi mengikutinya. Maka apabila telah mempunyai motivasi maka pertahankan. Yakinlah


Haha, itu ya menurut gue permasalahan umum gue sebagai blogger yang pemula. Semua blogger yang sudah terkenal sekarang pasti merasakan hal ini, hal yang sama persis atau bahkan lebih parah. Sehingga membuat gue yakin, mereka aja bisa, masa gue ngak? Hal itu yang kadang memicu semangat gue untuk rajin nge blog. Sekian dulu curhatan gue, ngomong - ngomong susah ya ngetik saat mati lampu. Harus hafal dulu letak tutsnya dimana, kalau nggak nanti kebanyakan backspace.




M. Asadullah Al Ghozi
Categories:

0 Komentar Absurd:

Post a Comment

Komentar