Saturday 8 November 2014

Perfileman Indonesia

Gue sebagai pengamat absurd telah mengamati sejak gue lahir tentang perkembangan film - film Indonesia. Telah banyak perubahan yang terjadi. Ada perubaha menuju kemajuan dan ada yang mengalami kemunduran. Misalnya dulu sutradaranya ada, sekarang sudah tidak ada artinya meninggal atau sudah pensiun jadi sutradara. Tetapi selain itu gue juga mengamati jalan cerita masing - masing film dalam satu dasawarsa ini.

Dari dulu filmnya menceritakan perjuangan wali songo dengan seluruh kekutan gaib yang belum tentu benar tayang hingga tahun 2014 dimana film sudah mendekati binatang. Masa ada serigala yang ganteng? Aneh nih. Dimulai dengan film film wali songo, yang kalau mentrasnfer energi cuma dengan mengusap pundak sambil bergetar. Zuzzz zuzzz..... Kemudian dilanjutkan dengan film horror. Ayo siapa yang suka film horror?. Film horror yang laku pada akhir 2009 itu adalah film suzana yang disebut sebagai buaya putih (itu buaya pakai cat apa ya, bisa putih). Telah banyak film horror yang dibintangi Suzanna. Paras cantik, wajah rupawan tetapi menakutkan itu yang membuatnya tenar.

Selanjutnya bermunculan era sinteron. Bagi yang belum tau sinetron ya. Sinetron menurut gue adalah film dengan aktor ganteng dan aktris cantik dengan episode hingga ratusan dan ditonton oleh pecinta sinetron. Sinetron yang sempat tenar itu adalah sinetron Cinta Fitri. Ayoo siapa yang pernah nonton pasti tau dong dengan pemeran filmnya. Jangan ditanya, ujur gue nggak tau. Biasanya sinteron ini bercerita tentang cinta, perjuangan hidup dari orang miskin menjadi orang kaya, perselingkuhan, anak yang tertukar, konflik dan balas dendam. Setelah era sinetron berakhir digantikan oleh cerita cinta remaja.

Di tahun 2012 hingga saat ini menurut penglihatan gue yang absurd, ada beberapa film yang bertemakan pencarian cinta.  Mulai dari A sampai Z itu lengkap dan gak bisa gue tulis dong. Oke. Gue masih ingat dulu ada Cinta Rock n Roll. Ceritanya ada seorang rocker yang masuk pesantren di Jawa dengan segala kenakalannya akhirnya dia bisa nikahin anak Pak Kiyai. Yes. Karena menurut gue cerita ini cukup aneh, ada anak nakal 3 bulan di pesantren dapat mengalahkan orang yang setia pada kiyainya tapi gagal nikah. Kan kasihan dia ditikung.

Tahun 2014,  semakin banyak film serial yang menyerupai binatang. Serigala lah yang ganteng, gue nggak. Aduh. Manusia lah yang disamaain harimau, kan manusia nggak punya belang. Hahha. Dan jujur gue nggak terlalu suka bahkan benci untuk mengikuti film gituan.

Apa yang terjadi pada perfileman Indonesia itu adalah hal yang lumrah, semua akan berubah.  Dengan terjadi perubahan kita seharusnya mengambil pelajaran. Tidak semua film itu cocok dengan usia dan pemikiran. Jadi, hati - hatilah terhadap yang Anda tonton. Karena itu dapat mempengaruhi hidup Anda.




M. Asadullah Al Ghozi


Categories:

0 Komentar Absurd:

Post a Comment

Komentar