Friday, 19 December 2014

Ikut Olimpiade Online Nasional 2014

"Sometime you win and sometime you have to learn"

Itulah yang beberapa minggu ini gue rasain. Tiga atau empat minggu lalu gua ngikutin Loma Olimpiade Online Nasional, itu menurut gue adalah lomba yang keren abis. Pelaksanaannya adalah tahun kedua dan gue juga baru pertama kali ikut itu.



Jadi ceritanya gini, tanggal 31 Oktober 2014 waktu itu gue panik paniknya buat daftarin, kami berlima daftar ke situsnya karena  Yes, berhasil daftar. Pendaftaran itulah yang menjadi titik awal perjuangan gue dan keempat teman gue.

Olimpiade Online ini tugasnya adalah ngerjain 240 soal acak yang mata pelajaran Ujian Nasional dalam waktu 1 jam alias 60 menit. Kalau perhitungan gue benar, satu soal hanya punya waktu 15 detik untuk diselesaikan kalau lu mau ngerjain semua soal (240 soal). Its crazy,hah. Challenge Accepted.

Oktober, 17 2014
Itulah penyelisihan babak pertama yaitu tingkat kabupaten dan kota.  Waktu itu gue sempat panik karena kesalahan jadwal dari panitia, jadwal aslinya pukul 08.00 tetapi sebelum jam 08.00 dikatakan waktu ujiannya sudah habis, gimana bisa waktu ujian belum masuk tapi udah dikumpulin. Yaudah rupanya itu karena kesalahan sistem. Jadinya kami ujian pukul 14.00 - 15.00. Hasilnya keluar sesudah Ashar, dan menyatakan kami lulus tahap Kota/Kabupaten. Alhamdulillah

November 25 2014
Lombanya merembet ke bulan November. Waktu itu kami berpikir kayaknya kita ga bisa makai internet sekolah lagi, too slow men. Ya, ngenes banget speednya. Speednya itu kayak keong lagi hamil (gue gak yakin keong hamil, anggap aja bener). Lalu kami memutuskan untuk ke warnet saja, markas gamers. Ya pahamlah suasana warnet yang riuh, ribut dan berasap rokok. Tentunya tidak nyaman ketika juga harus mengerjakan soal, tapi itulah yang harus kita hadapi. Bersaing dengan SMA N 2 Payakumbuh yang juga lulus ke tahap Provinsi cukup membuat gue deg degan, we cface one-on-one. Menentukan pemenang diantara dua pilihan, kalau enggak elu ya gue. Setelah hasilnya keluar gue cukup kaget, entah apa yang terjadi badai topan angin puting beliung ternyata pesaing kami tidak mengikuti ujian seperti kami. Yes, satu kompetitor lagi tumbang. Kami melaju ke tahap Semifinal. Alhamdulillah

November, 28 2014
Tidak menunggu lama untuk memberi kesempatan peserta lomba untuk mengulang pelajaran yang akan diujikan, 3 hari berikutnya adalah babak Semifinal. Di babak Semifinal mempertemukan 28 sekolah terbaik untuk berlaga. Dari 28 sekolah yang iut hanya diambil 10 sekolah untuk babak Final. Karena speed internet sekolah gue yang kayak keong hamil, kami memutuskan untuk ke warnet lagi, warnet yang sama. Kami merelakan pelajaran matematika waktu itu. Oh iya, waktu semifinal, kami nggak ada yang nganterin ke warnet. Jarak sekolah ke pasar itu jauh, apalagi angkot jarang, kalaupun ada angkot pasti angkotnya lemot, top speed-nya aja cuma 25km/jam. Jadi, waktu itu sudah dibicarakan kalau sekolah yang mengantar, setelah ditunggu supirnya mobil ini tidak datang - datang. Panik. Angkot tidak lewat dan sopir entah dimana. Yaudah nungguin angkot aja. Yes ada angkot. Di angkot, gue masih ingat berisi 12 orang, itu belum penuh. You know when angkot was not full, its slow. Terjebaklah kami di top speed angkot ini, benar benar menyiksa hati. Dengan penuh kesabaran dan roda angkot yang berjalan lambat akhirnya sampai di Pasar, cabut ke warnet dan langsung melakukan ujian. Karena gak ada yang antar ini kami terlambar 6 menit. Fiuh. Untung bukan setengah jam.
Hasil yang mengejutkan ketika kami menduduki posis 6 dari 28 sekolah yang berlaga. Applause. Gue seneng banget karena diberi kesempatan buat masuk Final. Alhamdulillah.

Desember, 5 2014
Its Final session. Ya babak final Olimpiade Online. Eh, tapi sebelum final ini ada juga simulasi final. Tapi kayaknya nggak perlu diceritain ya. Waktu final berlangsung kami diawasi oleh pengawas, jadi segala kecurangan tidak ada yang terjadi. Dan,  Alhamdulillah karena waktu itu ada mobil sekolah yang antar, jadi hemat Rp, 2.000 buat angkot. Saat ujian suasana waktu itu sangat berbeda dengan babak yang sebelumnya. Gak tau kenapa. Sama, satu jam berlalu. Kami mendapatkan hasil. Jengjeng. Waktu itu ranking belum keluar tetapi nilai peserta secara keseluruhan sudah dimuat. Gua masih ingat waktu itu megang kalkulator cuma buat ngitung skor sendiri. Dan  Alhamdulillah gue, eh maksudnya kami dapat peringkat ke - 4.

Alhamdulillah Rank 4 se Nasional, tetapi yang mendapatkan awarding atau penghargaan hanya ranking 1, 2 dan 3. Tidak ada ranking 4. Cukuplah diriku tertahan di ranking 4, tidak jadi naik pesawat gratis bertolaj ke Jakarta buat ambil hadiah. Haru. Gue sempat nangis kecewa, karena nggak bisa ketemu B.J Habibie. Hiks hiks. Dan walaupun begitu, gue musti bersyukur, bersyukur kepada Tuhan yang Maha Mengetahui. Karena kalaupun gue mengutuki keadaan atau gue nangis darah itu tidak akan merubah keadaan gue menjadi Big 3. Tidak. Cukuplah tangisan ini untuk kekecewaan dan gue mulai bangkit lagi buat mengejar cita - cita gue kedepan. Amin.

Oh ya lupa, ke - empat temen gue yang menjadi team di Olimpiade Online Nasional itu Rifal Mulyadi M, Khairun Nisa, Rachmi Fadila Raveline dan Syah Syilva Tamara. Maap lupa. Sekian dulu deh posting kali ini, gue cuma curhat dan berbagi kepada kalian. Moga moga nggak bosan ya lihat blog gue yang enggak terlalu bagus tapi kalau dibilang jelek kan keterlaluan. Sekian, terima kasih.

2 comments:

  1. staystrong. gue tau sakit kecewanya kayak mana. but life must go on. that was cool broooh! {}applause

    ReplyDelete
  2. hohhoo.. mkasi pie. eh maap kelamaan balas.

    ReplyDelete

Komentar