Saturday 1 August 2015

Membangun Kegelisahan

Gelisah, setiap orang ada yang menjadi bahan kegelisahannya. Anak sekolah menggelisahkan tentang studinya, tentang pergaulannya, nilai - nilainya bagaimana jadi bagus, ilmunya bagaimana bisa berkah, targetnya setelah menempuh pendidikan. Orang tua menggelisahkan studi anak - anaknya, karir dirinya, keharmonisan keluarganya, utang piutangnya, kesehatan finansial dan sebagainya. Setiap orang mempunyai kegelisahannya masing - masing. Tapi terkadang orang - orang menggelisahkan sesuatu yang tidak penting.

Kegelisahan yang tidak penting ini yang terkadang menjadi penghalang seseorang untuk mencapai targetnya. Oh karena kegalauannya ia lupa bekerja, ia stress. Jangan jadi orang yang merugi karena menghabiskan waktu untuk memikirkan kegelisahan yang sebenarnya itu tidak terlalu penting. Jika kamu sedang sekolah, berfokuslah pada studimu, jangan pikirkan yang lain. Jika kamu seorang karir, berfokuslah pada pekerjaanmu, bagaimana membuat jabatanmu naik. Jika kamu seorang pemuda, berfokuslah cara agar bisa berkarya, jadilah pemuda yang produktif.

Kemudian apa yang sedang kamu gelisahkan? apakah itu perlu. Semua pemimpin negara adalah orang - orang yang menggelisahkan negara. Tenaga akademisi adalah orang - orang yang menggelisahkan tentang pendidikan. Lalu apa yang kamu gelisahkan?.

Maka dari itu, mulai saat ini pekalah terhadap permasalahan sosial agama, budaya, ekonomi, lingkungan, agama dan perbedaan - perbedaan di negara kita. Kepekaan anak - anak bangsa inilah yang nantinya akan membangkitkan bangsa ini, misalnya kepekaan dalam berbudaya, bangsa Indonesia terkadang sudah lupa dengan budaya aslinya sendiri, maka kepekaan dari kita yang nantinya akan memperkuat budaya nasional. Gelisahlah tentang negara kita yang belum maju. Gelisahlah kepada sesuatu yang membangun. Jangan gelisahkan apa yang tak patut kamu gelisahkan, karena ingat, waktu terus berjalan, masih banyak yang patut kamu gelisahkan. Gelisahlah kamu pada negerimu, pada bangsamu dan pada duniamu.

0 Komentar Absurd:

Post a Comment

Komentar